Tanggal 18 Juni merupakan hari jadi bagi klub sepakbola kebanggaan Arek Suroboyo, Persebaya. Momen tersebut selalu menjadi euforia spesial bagi Bonek. Selain merayakannya dengan turun ke jalan sambil bernyanyi dan menyalakan kembang api, Persebaya mendapat kado spesial untuk pertama kalinya dalam sejarah. Melalui laman Instagram YSS (Yayasan Suporter Surabaya), buah pikiran rancangan setahun akhirnya terwujud. Yakni, izin terbit untuk memutar Anthem Persebaya di sudut-sudut Traffic Light Kota Surabaya. Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengutarakan, Song for Pride akan diputar di Traffic Light yang dilengkapi pengeras suara.
Setidaknya ada 10 titik lokasi pemutaran lagu untuk kebanggaan tersebut, diantaranya:
- PCTL Gemblongan
- PCTL Genteng Kali
- PCTL Hotel Simpang
- PCTL Tunjungan I
- PCTL Tunjungan II
- PCTL Panglima Sudirman
- PCTL Taman Bungkul
- PCTL Basuki Rahmat Gramedia
- TL Pegirian Ampel
- TL Mayangkara.
Ketetapan termaktub bukan murni ide dari Pemerintah Kota Surabaya. Sebagaimana diberitakan oleh ragam media massa nasional. Pemkot Surabaya sekadar memberikan izin terhadap Bonek, melalui Yayasan Suporter Surabaya sebagai inisiator. Namun disini, bukan siapa? tapi apa? output dihasilkan perlu garis bawah adalah sinergi dan kolaborasi antara Pemkot Surabaya alih-alih masih peduli terhadap Persebaya dan Bonek. Meski belum lama renggang, imbas perkara kepemilikan Mess Karanggayam dan izin homebase pertandingan/latihan terhadap tim berjuluk Bajol Ijo.
Absolut, Persebaya selalu eksotis di lingkaran manapun. Setiap momentum, kemasyhuran nama besarnya acap kali mendongkrak popularitas siapa saja. Kini ia berumur hampir setengah abad. Di tengah pandemi seperti sekarang, rangkaian harapan, pekik nyanyian, dan lantunan doa tetap berkumandang mengiringi langkahmu. Persebaya merupakan representasi Kota Pahlawan. Satukan semangatmu Bajol Ijoku. Doa dan dukunganku menyertaimu. Ku yakin kau pasti bisa takhlukan lawanmu, ku selalu mendukungmu Persebaya. Dirgahayu Kebanggaan!
Foto: Arek Suroboyo
