Selamat Jalan Legenda, Mochammad Madrai

 




Banyak cara memanifestasikan kecintaan terhadap klub sepakbola kebanggaan. Tak harus menjadi pendukung loyal, kesetiaan dapat diukur beragam cara. Salah satunya menjadi komponen tim meski sebagai fisioterapis. Mochammad Madrai, atau kerap disapa Mbah Mad. Kala itu Mbah Mad merayakan hari jadinya ke-73 pada tanggal 10 Agustus 2020. Bertepatan hari lahir, Masseur Man tersebut membuat keputusan mengejutkan. Beliau undur diri (pensiun) dari sepakbola, khususnya klub yang dicintainya sepanjang masa, Persebaya. Meski berat, faktor kesehatan menjadi alasan elementer. Beliau mengaku berat, lantaran banyak sekali kenangan sejak menjadi pemain tahun 1969, lebih-lebih tatkala Persebaya juara. Hingga momentum pahit bersama Persebaya sebelum atau ketika masa-masa transisi dualisme tuntas.

Pengabdian Mbah Mad bersama tim berjuluk Bajol Ijo itu seolah kontrak seumur hidup. Tawaran menggiurkan untuk bergabung tim lain beliau tolak. Ketika dualisme pun loyalitasnya diuji, terhadap tim yang ketika itu menggunakan nama Persebaya (saat ini Bhayangkara Solo FC). Mbah Mad tetap setia menunggu (periode 2010-2017). "Ya waktu itu kan ramai dualisme. Saya diajak gabung agar yang sana bisa dianggap Persibaya asli," ujar ciri karakter Bonek gaek yang kerap menggunakan aksen "i" Persibaya. "Tapi saya tetap bersama Persibaya. Ada tawaran dari klub lain di ISL dan DU, tidak saya ambil. Hingga akhirnya Persibaya kembali diakui dan saya lega karena diberi kesempatan untuk terus mengabdi bersama tim ini," lanjut Mbah Mad.

Kedekatan emosional itulah membuat Mbah Mad dengan Persebaya dan Bonek terjalin begitu erat. Lebih-lebih tidak adanya sosok Mbah Mad di bench official team kali pertama diajang penuh pra musim Piala Menpora, sejak beliau pensiun. Memang. Sedari pandemi global Covid-19 kompetisi baru berjalan setelah libur lebih 1 tahun. Dan Persebaya hanya sampai di babak perempat final, setelah dikalahkan Persib di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Nestapa Persebaya diajang pra musim semakin lengkap setelah pertandingan, ketika kabar duka datang dari Surabaya. Orang paling setia menemani dan menjaga pemain Persebaya dimanapun berlaga. Tak disangka, setelah pensiun, Mbah Mad memberikan kejutan (lagi). Beliau menghembuskan nafas terakhirnya hari Minggu (11/04/2021) pukul 23.00 WIB. Tepat setelah pertandingan Persebaya melawan Persib usai. 

Masseur Man telah berpulang, figur yang begitu ikonik terhadap "Alumni Karanggayam" dimanapun berada. Santak, hingga artikel ini ditayangkan, seluruh komponen tim maupun mantan pemain Persebaya tidak menyangka, ditinggalkan oleh seseorang paling setia mengawal Green Force sepanjang hidupnya. Matur nuwun, Mbah! Sugeng tindak legenda, Mochammad Madrai. 

Foto: IG Mochammad Madrai